Sumber: ataplaut.files.wordpress.com |
Hewan ini memiliki sengatan yang
cukup berbahaya, jika menyegat kulit dapat mengakibatkan adanya jejak kemerahan
dikulit hingga selang waktu 2-3 hari. Biasannya rasa sakit dari sengatan akan
hilang dalam waktu beberapa jam. Namun, jika racun dari sengat ini menjalar
dalam darah hingga ke kelenjar getah bening, maka akan mengakibatkan intensitas
rasa sakit yang luar biasa, dan bahkan bisa berujung kematian. Traveler yang
kebetulan lagi jalan-jalan di pantai, dan menemukan ubur-ubur jenis ini di tepi
pantai, jangan sekali-kali menyentuhnya dengan tangan kosong. Karena walaupun
terdampar dalam waktu beberapa hari, sengatnya masih sanggup untuk melukai
manusia.
Bagi para traveler yang kebetulan
sedang berada di sekitaran laut dengan perairan yang hangat seperti samudra
pasifik, samudra Hindia dan sepanjang pesisir Australia, jika beruntung Bisa
melihat dan menemukan ubur-ubur api. Habitat lain dari ubur-ubur api bisa
ditemukan di sekitar laut kolombia. Mengapun-apung dengan tenang di atas
permukaan laut dan sesekali akan tersapu oleh ombak hingga ke tepi pantai.
Sebenarnya, hewan ini bukanlah
ubur-ubur sejati (kelas Scyphozoa),
meskipun masih termasuk dalam filum Cnidaria
bersama-sama dengan ubur-ubur. Meskipun tampak sebagai hewan tunggal,
ubur-ubur api sebenarnya merupakan gabungan dari empat kelompok polip yang
masing-masing membentuk koloni yang terspesialisasi. Kelompok pertama adalah
yang membentuk badan pengapung (pneumatophore) yang selalu tampak dari
permukaan laut. Biasanya berwarna biru, merah muda, ungu dan dengan tubuh yang
bening, biasa disebut dengan sail (pelayar). Pneumatophore biasa terisi dengan
gas. Hal inilah yang menyebabkan ubur-ubur api bisa mengapung di lautan.
Kelompok kedua mengurus proses
pengolahan makanan (gastorzooid), kelompok ketiga sebagai pertahanan
(dactylozooid) membentuk sengat (nematocyst, panjang sekitar 10 sampai 50 cm),
dan kelompok keempat bertugas untuk perkembangbiakan (gonozoid). Keempat kelompok
ini tidak mampu hidup sendiri, meskipun secara struktural memiliki kelengkapan
untuk hidup. Empat polip inilah yang bekerja sama dan saling menghidupi satu
sama lain.
Sumber: pulsarmedia.eu |
Yang menjadi pertanyaan,
bagaimanakah spesies invertebrata ini membuat suatu rukun keluarga dan saling
bahu membahu dalam kehidupan? Jelas, tak ada organ otak dalam struktur tubuh
mereka. Tidak mungkin juga polip polip itu menemukan sendiri pasangan mereka
atau secara kebetulan mereka bekerja sama begitu saja. Sampai sekarang hal ini
masih menjadi misteri, meskipun demikian polip-polip ini masih bertahan sampai
sekarang, berkembang biak meneruskan kelangsungan populasi mereka. Ini menjadi
bukti bahwa ubur-ubur api punya cara sendiri untuk menemukan jodohnya, demi
meneruskan garis keturunan mereka. Membentuk sebuah keluarga yang luar biasa,
saling mengisi kekurangan dengan kelebihan yang mereka miliki masing-masing.
Lalu, jikalau jodoh ubur-ubur api
itu saja begitu sempurna. Maka, bagi para traveler yang belum ketemu jodohnya,
jangan pernah sekalipun ragu akan takdirmu. Oleh karenanya sikap terbaik adalah
dengan tetap memperbaiki diri dan bersabar dalam menanti jodoh yang telah
tertulis di garis takdir kita masing-masing.
Perlu diketahui:
Sejumlah tips berikut dapat
membantu menghindari sengatan ubur-ubur:
- Carilah informasi yang akurat mengenai kondisi pantai. Informasi bisa didapatkan dari penjaga pantai, warga setempat atau petugas departemen kesehatan setempat sebelum berenang atau menyelam di perairan pantai, terutama di daerah yang umum terdapat ubur-ubur.
- Hati-hati terhadap pantai/laut selama musim ubur-ubur. Hindari wilayah perairan ketika jumlah ubur-ubur sedang memuncak.
- Kenakanlah pakaian pelindung. Ketika berenang atau menyelam di daerah yang banyak terdapat ubur-ubur, gunakan wetsuit atau pakaian pelindung lainnya. Toko khusus menyelam biasanya menjual "pakaian pelindung kulit" atau "setelan anti sengatan" yang terbuat dari kain tipis berteknologi tinggi.
- Pakailah lotion pelindung. Ada beberapa bukti klinis bahwa beberapa lotion, seperti Safe Sea Lotion dapat mengurangi risiko sengatan setelah terpapar dengan tentakel ubur-ubur. Jika Anda tersengat, tinggalkan air setenang mungkin. Jangan memercikkan air atau mengibaskan tangan, hal ini dapat mencegah aktivasi sengatan yang lebih lanjut.